hoam. company- line,ig : alrasyid.sbyg
0

Pendidikan Multikultural

hi~

Pendidikan Multikultural adalah pendidikan yang menghargai diversitas dan mewadahi perspektif dari beragam kelopok kultural atas dasar basis reguler.

Memberdayakan Murid istilah pemberdayaan berarti, memberi orang keahlian intelektual dan mengatasi masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang lebih adil. Nieto memberikan beberapa rekomen untuk mencapai keadilan kultural dalam pendidikan yakni; Kurikulum sekolah harus jelas antirasis dan antidiskriminasi; Pendidikan multikultural harus menjadi bagian dari setiap pendidikan murid; Murid harus dilatih untuk lebih sadar budaya (kultur).

Pengajaran yang Relevan Secara Kultural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural. Pengajaran ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar. Pakar pendidikan multikultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengintegrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif.

Pendidikan yang Berpusat pada Isu merupakan aspek penting lainnya dari pendidikan multikultural. Dalam pendekatan ini, murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu-isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial.

Meningkatkan Hubungan di Antara Anak dari Kelompok Etnis yang Berbeda-beda adalah sejumlah strategi dan program untuk meningkatkanhubungan antar-anak dari kelompok etnis yang berbeda-beda.Kelas Jigsaw adalah kelas dimana murid dari berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerja sama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama. Pembelajaran akan tergantung kepada interdependensi dan kerjasama murid dalam mencapai tujuan yang sama.
  • Kontak Personal dangan Orang Lain dari latar Belakang Kultural yang Berbeda tidak selalu berhasil untuk meningkatkan hubungan. Hubungan itu senidri akan meningkat ketika murid saling berbicara satu sama lain tentang kecemasan mereka, kesuksesan mereka, kegagalan mereka, strategi mereka untuk mengatasi masalah, minat mereka, dan sebagainya. Berbagi informasi personal dapat membantu memecahkan rintangan yang menyekat antar kelompok dan sekat di antara kami/mereka.
  • Pengambilan Perspektif adalah latihan dan aktivitas yang membantu murid melihat perspektif orang lain dapat meningkatkan relasi antar-etnis.latihan ini membantu murid untuk memahami gegar budaya yang muncul sebagai akibat dari berada di setting kultural di mana orang berperilaku dengan cara yang berbeda dengan yang biasa dilakukan murid. Dalam seni bahasa, murid dapat mempelajari cerita yang terkenal dan diminta untuk mengambil perspektif dari karakter-karakter yang berbeda. Mempelajari orang dari belahan dunia yang berbeda juga membantu murid untuk memahami perspektif yang berbeda.
  • Pemikiran Kritis dan Inteligensi Emosional murid yang belajar berpikir secara kritis tentang relasi antar-etnis kemungkinan akan berkurang sifat prasangka dan tak lagi mensteoreotipkan orang lain. Inteligensi emosional bermanfaat bagi hubungan antar-etnis.
  • Mengurangi Bias kendati perbedaan itu baik, namun diskriminasi itu tidak baik. Kurikulum anti bias ini mendorong guru untuk menghadapi bias yang mengganggu ketimbang menutup-nutupi bias tersebut. Beberapa strategi antibias yang direkomendasikan untuk guru yakni; (1) Menciptakan lingkungan antibias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar belakang etnis dan kultural. (2) Pilih materi drama, seni, dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural. (3) Gunakan boneka persona untuk anak kecil. (4) Bantu murid menolak stereotip dan diskriminasi. (5) Ikutlah dalam aktivitas peningkatan kesadaran untuk memahami pandangan kultural sendiri secara lebih baik dan untuk menangani stereotip atau bias yang mungkin dimilki. (6) Bangun dialog guru/orang tua yang membuka diskusi tentang masing-masing pandangan.
  • Meningkatkan Toleransi menyediakan sumber daya dan materi kepada sekolah untuk meningkatkan pemahaman antarkultur.
  • Sekolah dan Komunitas sebagai Satu Tim menurut Comer,tim komunitas merupakan cara terbaik untuk mendidik anak. Tiga aspek penting Comer Project; Pemerintah dan tim manajemen; Tim pendukung sekolah dan kesehatan mental; Program orang tua. Menekankan pada pendekatan no-fault, tidak ada keputusan kecuali melalui konsensus, tidak ada paralysis. Seluruh komunitas harus kooperatif, bukan bermusuhan.

Isu Inti Nilai Putih Schlesinger mengatakan, bahwa semua murid seharusnya diajarkan seperangkat nilai inti, yang menurutnya berasal dari tradisi Anglo-Protestan Kulit Putih. Nilai-nilai inti ini mencakup saling menghargai, hak individu, dan toleransi pada perbedaan. Kritik terhadap pandangan ini menyatakan bahwa nilai-nilai ini bukan khusus milik Anlo-Protestan Kulit Putih, tetapi nilai yang juga dimiliki oleh semua kelompok agama dan etnis.

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip

hoam. company. Diberdayakan oleh Blogger.